Minggu, 26 Mei 2013

On May

Terasa sesak menjalani hari-hariku. Banyak hal yang menungguku diluar, banyak hal yang ingin ku lakukan. Aku terbatasi oleh pikirannya yang membuatku terkurung lama dalam persembunyianku. aku sendiri melepas kepenatan dengan lamunan panjangku akan sesuatu. entah mulai menulis sesuatu atau hanya sekedar membuka cerita-cerita lama tentang kisahku dulu. pagi hari aku menunggu malam, aku tidak suka sore hari, karna bagiku bahkan sore haripun terasa panjang. lalu ketika senja mulai menjemput malam, kusambut dengan suka citaku, "selamat datang malam". aku tak ingin malamku cepat berlalu, karna dengan begitu siang  akan menyambutku. bagaimana bisa aku hidup hanya dengan menunggu malam? siang hariku terasa tak mudah kujalani. aku sesak dengan keadaan ini. karna yang kudengar terkadang makian, tangisan, amarah, kadang umpatan setiap harinya. apa yang akan Kujanjikan dengan hari-hari seperti itu?
bahkan rumahpun terasa sempit bagiku. bagaimana bisa tempat sepeti ini, dimana aku hanya bisa duduk dan meluruskan kakiku, terasa lebih nyaman dari tempat yang harusnya dudukpun aku bisa tertidur? apa yang salah dengan dunianku? apa yang salah dengan semua ini.
aku seorang anak, masih seorang anak, jadi kumohon sebenci apapun aku terlihat, rengkuhlah aku. buatlah aku nyaman berada disampingmu. biarkan aku melepas semuanya padamu tanpa harus keluar dan mencari kesenangan lain.
lalu apa arti air matamu hari ini?
apa kau kasihan padaku?
apa itu pelampiasanmu karna keberadaanku?
ataukah itu adalah air mata yang seharusnya keluar ketika aku kehilangan satu hal itu?
ataukah itu air mata yang senilai dengan protesmu terhadap Tuhan kenapa kau hidup seperti itu?
atau mungkin itu adalah air mata amarah yang mestinya kau lontarkan kepadaku?
sebenci apakah kau dengan keadaan ini? apa artinya hari rabu, minggu pagi dan minggu sore, dan tanggal 9 mu ditambah dengan yang lain yang kau jalani?
sesulit apakah kau menerimaku jika dibanding dengan orang-orang yang lebih hancur daripada aku?
apakah akhirat bagimu melihatku setiap hari? seperti ini?
percayalah aku berusaha membuat diriku nyaman dengan keadaan ini, karna aku tidak ingin terlihat kacau dihadapanmu, seperti yang kau mau.
jadi kumohon kesekian kalinya, mumpung aku masih bisa kalian lihat, pahamilah aku, terimalah aku dengan semua keadaanku.
buatkan tempat itu rumahku lagi, tempatku pulang, tempatku tertidur nyaman, dan tempatku mendapatkan kehangatan.
aku tak akan memikirkan, memasukkan hati apa yang kau katakan kepadaku. aku hanya menunggu waktunya tiba. entah itu disini atau disana, aku tak akan berkompromi lagi.
Yaa Allah mungkin aku telah banyak menyakiti mereka sehingga inilah yang kujalani. aku sangat menyayangi mereka tentu saja, melebihi apa yang kujalani ini. jadi aku mohon dengan segala kerendahan hatiku, maafkanlah aku dan dekatkanlah apa yang seharusnya menjadi dekat. amiiin

Jumat, 04 Januari 2013

diaree


Ini adalah ceritaku yang baru. Aku menuliskannya dengan rasa malu dan gelisah. Tapi aku akan menceritakannya dengan rasa bahagia. Aku mengenalnya dari tempat yang membuatku bertemu dengannya. Hujan yang membawaku ketempat itu. Kenalanku itu. Dia seperti halyu yang ku tahu di drama2.
Aku bukan tanpa sengaja mengenalnya. Aku juga tak begitu tertarik dengan suasana setelah itu. Jadi itu adalah obat sebelum lukaku. Jadi dia adalah seorang jobseeker sepertiku. Aku merasa memang beginilah caraku berkenalan. Untuk pertama kalinya aku tak merasakan canggung dihadapan orang yang baru aku kenal. Dia hanya kenalanku. Bahkan kita belum sempat berteman. Aku tidak tau seberapa jauh aku berfikir tentang ini. Aku sangat menghargai waktuku yang sebentar itu tanpa aku sadari. Dia seperti kenalan yang baik. Itu yang aku simpulkan tentang dia. Hanya itu. Dia hidup di “Rute Impian”ku waktu aku SMA dulu. Dia ternyata disana. Taukah betapa aku sangat menyukai tempat itu? Disana begitu rindang, dan ketika hujan, tempat itu sangat indah. Kabutnya cantik seperti takkan hilang. Aku kesana setiap aku ingin dengan sahabatku. Dengannyalah aku menamai tempat itu.
Tapi itu pertemuan kita yang terakhir, kenalanku. Aku telah pergi dari tempat itu, yang kupikir kita akan bekerja bersama disitu. Tapi sebatas waktu itulah kita akan berkenalan. Sampai jumpa dikota kita yang bersinar. Tetaplah manis. Aku Vika yang pastikan kau tak kan melupakkannya. Aku yang berkesempatan berkenalan denganmu. Kelak kita bertemu lagi aku pasti menyapamu walaupun kau lupa. Pasti menyenangkan bisa ngobrol bareng lagi.
Sayangnya, kita hanya sempat berkenalan...
January 4th, 2013.